Saturday, November 14, 2015

Pembatasan, Antara Baik dan Buruk

Pernahkah kita merasa dikekang atau dibatasi oleh suatu aturan? Apa yang kita rasakan ketika kehendak kita dibatasi oleh pihak tertentu, tentunya hal pertama yang dirasakan adalah ketidaknyamanan. Kenapa hal ini muncul dalam diri kita? Menurut saya, karena fitrah dari manusia adalah menginginkan kebebasan sedangkan pembatasan itu bertolak belakang dari kebebasan. Tahukah kamu bahwa sebetulnya "batasan" itu merupakan salah satu manifestasi pembatasan itu sendiri? Jadi bentuk kebebasan salah satunya adalah batasan (aturan) itu sendiri, karena di sanalah terlindunginya hak kebebasan orang tanpa terhegemoni oleh kepentingan orang lain. Contoh mudahnya adalah sebagai berikut di kampung Durian semua warganya dibebaskan untuk memiliki kebun dan tanamannya sendiri, nah si Jono, dia warga kampung Durian memiliki kebun (pohon) durian yang sedang berbuah banyak dan siap di panen. Sedangkan si Agi punya kebun durian tapi tidak berbuah, sehingga dia memetik beberapa durian dari si Jono (mencuri milik Jono). Jono dan Agi punya kebebasan, namun kebebasan yang dilakukan Agi justru merugikan Jono. Maka di sinilah diperlukan aturan (larangan) bahwa tidak boleh mencuri durian milik orang lain. dari contoh sederhana ini kita melihat sisi positif adanya pembatasan. 
Saya pernah terlibat diskusi dengan seorang teman guru, tentang pembatasan jumlah alpa (tidak masuk tanpa keterangan) bagi seorang siswa dalam 1 semester. Bentuk pembatasan ini jelas mengekang kebebasan (bagi peserta didik) namun bertujuan bagus dan berfungsi sebagai alat kontrol. Justru ketika tidak ada pembatasan, sekolah akan collapse dalam hal kedisiplinan.
Cobalah cermati, adanya pembatasan merupakan bentuk usaha penataan (management) dalam membentuk suatu sistem. Tanpa adanya pembatasan hak orang akan terdzolimi oleh orang lain atau sebaliknya. Adakah lintasan pikiran negatif dalam otak kita ketika mendengar kata pembatasan? Jawabannya mungkin bervariasi, sering, kadang-kadang, pernah atau bahkan tidak pernah. Almost people think negatively, ketika menjawab pertanyaan tadi.  Rujukannya adalah perilaku masyarakat saat ini yang sebagian besar mencerminkan ketidaksukaannya terhadap peraturan. Sehingga banyak yang melanggar aturan tersebut. Mari kita evaluasi diri sendiri, sudahkah kita menjadi bagian masyarakat yang taat peraturan, bukan taat karena takut namun kita patuh karena atas dasar kepahaman kita tentang pentingnya aturan tersebut.
Meskipun demikian, istilah "pembatasan" itu sendiri masih mengalami pro dan kontra. Misalnya saja pembatasan jumlah anak atau nama lainnya yaitu program keluarga berencana (KB) dimana menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagi saya pribadi, pembatasan jika memang diperlukan dan tidak bertolak dengan aturan (ajaran) Islam (Al Quran dan hadits) maka kenapa harus ditolak? Jadi patuhilah suatu aturan karena kita paham akan manfaat dari aturan tersebut, karena kita memiliki sikap disiplin dan taat, bukan patuh karena takut akan kena hukuman.
Berikut ini contoh teks Bahasa Inggris tentang pro dan kontra pembatasan Keluarga Berencana;
Family Planning
Most people agree that the family planning program is desirable for the good of family and society. But individuals and religious groups differ sharply on the methods of birth control that they consider moral and acceptable. Couples that practice birth control do so for various reasons. They may want to limit or space their children, or to have no children at all. Young couples often postpone having children so that both partners can work full-time. Other couples space their children so they can give each as much attention as possible. Some women are advised by their doctor to avoid pregnancy for health reasons. In many countries with rapidly growing populations, the government encourages couples to limit the number of their families.
Even thought birth control has gained in acceptance, opposition to the practice is continuous. Some people fear that birth control encourages sexual outside marriage or that government might impose birth control. Some religious groups oppose birth control on moral grounds. Some religious groups teach that artificial methods of birth control are immoral because they separate the purposes of intercourse in marriage-conjugal love and the procreation of children. Although they oppose all artificial birth control, they consider natural family planning to be acceptable.
QUESTION
1. Some religious groups refuse to use … birth control because of moral values.
A. home-made
B. man-made
C. natural
D. original
E. high quality
2. Paragraph two tells us about..
A. the government’s encouragement for happy family.
B. the reasons why a woman avoids to have baby.
C. the reasons why couples do birth control.
D. the postponement to having children.
E. the small and big families.
3. We learn from the text that …
A. all couple want to limit their children.
B. most couples want to postpone giving birth.
C. people space children to give them less attention.
D. not everybody agrees with the birth control methods.
E. women avoid being pregnant because of economic problems.



Wednesday, November 11, 2015

Analisa yang bagus, Menguntungkan dan Menyelamatkan

Cara kerja otak dalam berpikir dipengaruhi oleh memori atau ingatan yang sudah terekam dari kegiatan-kegiatan yang sudah kita kerjakan. Berpikir merupakan langkah awal sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam bertindak. Nah, proses tersebut biasanya dimasukan dalam kategori ”analisa”, salah satu aktivitas otak 1 level lebih tinggi dari sekedar berpikir. Karena bisa jadi cara kita menganalisa merupakan dari proses berpikir, mengumpulkan data dan diikuti sedikit memprediksi. Analisa kadang kita lakukan ketika akan melakukan sebuah keputusan yang krusial dan penting agar hasil akhirnya baik dan akurat.
Tingkat akurasi juga dipengaruhi dari tingkatan analisa, biasanya melakukan banyak pertimbangan. Dalam sebuah organisasi yang terkenal adalah adanya kegiatan SWOT analysis yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threaten (ancaman). Manfaat dari analisa SWOT adalah program dari suatu organisasi/ lembaga akan terukur. Keadaan yang terjadi di lapangan akan diukur dari kekuatan/ kelebihannya dan dibarengi dengan menganalisa kelemahannya sekaligus. Di sisi lain, kita juga menganalisa peluang yang ada dan kemungkinan ancaman yang akan menghadang ketika melaksanan suatu kegiatan atau program kerja.
Analisa sederhana biasanya dilakukan oleh pengamat dan orang yang suka menebak hasil skor pertandingan baik itu misalnya sepak bola atau jenis olah raga lainnya. Analisanya meliputi klub-klub yang bertanding, kondisi pemain, home-away, bahkan terkait kondisi finansial klub tersebut. Kegiatan analisa sering kita jumpai juga dalam bursa saham dimana aktivitas saham berubah setiap hitungan menit bahkan hitungan detik juga menentukan. Ketrampilan menganalisa juga diperlukan bagi seorang ilmuwan dan seorang peneliti dimana kegiatannya berhubungan dengan sesuatu yang scientific atau ilmiah. Kata analisa berdekatan dengan kata "prediksi" (menerka atau menebak), hanya analisa disini tidak sekedar guessing namun dalam prosesnya membutuhkan data atau angka-angka akurat bahkan teori seorang ahli.
Dilihat dari cara seseorang berpikir dan menganalisa sebuah masalah maka kita bisa sedikit banyak mengetahui cara orang tersebut dalam bertindak, biasanya mereka lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Jika kita terbiasa menganalisa sebuah masalah atau kejadian maka hikmah yang bisa diambil adalah tidak berulangnya kesalahan yang sama pada masalah yang sama. Karena dari proses analisa kita sudah mengetahui resiko dan kemungkinan yang terjadi dari tindakan yang akan kita ambil.
Jadi, marilah kita latih kemampuan analisa diri kita terhadap suatu masalah karena membawa kita menjadi orang yang lebih bijak dalam mengambil keputusan hidup bahkan akan lebih menghargai kehidupan yang sedang dijalani. Tidak hanya menguntungkan secara fisik namun secara psikologis kita lebih mantap dan yakin dalam menjalani kehidupan. Kekuatan analisa ini  mampu menyelamatkan kita dari risk yang timbul adanya kecerobohan ataupun karena ketidaktahuan kita. Memang orang yang tidak tahu itu tidak berdosa, namun alangkah baiknya kita mencari tahu, atau minimal jika ada orang yang memberi tahu kebenaran kita mendengarkan dan menerimanya. Sehingga tidak lagi mengeluhkan karena kita bodoh, karena tertinggal info, karena wawasan sempit dan lain sebagainya. Diharapkan lebih aktif menjadi orang yang senantiasa mencari tahu (ilmu pengetahuan) dan kemudian menularkan kepada orang lain yang membutuhkan. Bukan menjadi orang yang menghambat saudaranya untuk mencari tahu (ilmu pengetahuan) atau sebaliknya menjadi musuh orang yang memiliki ulmu pengetahuan.
Dalam Bahasa Inggris terdapat teks analisa yang dikenal dengan Analytical Exposition text. Yaitu teks yang berupa karangan analisa terhadap sebuah thesis tertentu dengan menyugihkan argumen-argumen yang ada, dan diakhiri dengan kesimpulan dari penulisnya. Berikut contoh teks analytical exposition:
Integrated Pest Management
     There is no one way to deal pests in agricultural. Pesticides are commonly used, but this may cause many problems. First, the chemicals in pesticides may build up residues in the environment. These reduce the quality of farm’s products. As well, pests can gradually become resistant to pesticides. This means that newer and stronger ones have to be developed. Some pesticides also affect non target animal such as fish and bees. To wipe out agricultural pests completely may be very expensive. Sometimes pest damage costs less than method of control. Finally, understanding the ecology of the area will help in a pest control. Natural enemies can be used to control pests. In other word, it can be said that an integrated pest management (i.e. an ecological approach that can significantly reduce or eliminate that use of pesticides) is safer and more effective to be used as a solution to deal with pests in agriculture.
QUESTIONS
1. What is the topic of the text?
A.   Different management operations
B.   The chemical in the pesticides.
C.   The best way to deal with pest in the agriculture.
D.  Residues in the environment.
E.   Understanding the ecology of the area.
2. "To wipe out agricultural pests completely may be very expensive." The phrase wipe out has similar meaning with..
A. Eliminate
B. Overcome
C. Maintain
D. Examine
E.  Keep

Sunday, November 8, 2015

Rayakanlah keberhasilanmu, Bikin hidup lebih bermakna

Setelah mencapai titik finis pekerjaan tertentu, jika berhasil maka rayakanlah. Ada kalanya memanjakan diri dengan mengekspresikan kebahagiaan kita itu diperlukan. Yes, celebrate it! Hal ini membuat memori kesuksesan berguna sebagai motivasi agar mampu lebih sukses di masa yang akan datang. Biarlah rasa lelah dan penat selama mengejar target yang dicitakan menjadi hilang tergantikan dengan kegembiraan. Perayaan juga berfungsi menguatkan daya jangkau level horisontal dengan teman, saudara, rekan kerja bahkan keluarga besar. Mengumpulkan kebahagiaan dalam kebersamaan itu penting, merangkul sahabat agar merasakan kebahagiaan yang kita rasakan itu memberi nuansa hangat. Jadilah kita pemenang agar orang terdekat kita menjadi bagian dari kegembiraan dan keceriaan atas prestasi yang diraih. Percayakan hasil akhir pada Allah swt, bisa memperoleh kesuksesan maka bersyukurlah. Bentuk rasa syukur bisa dimanifestasikan dengan tasyakuran/ celebration yang masih dalam batas kewajaran.
Rayakanlah kinerja kita yang prestatif, buatlah hidup yang sudah, sedang, masih dan yang akan kita jalani agar apa? Ya tentunya agar kehidupan ini lebih bisa memberi makna. Kepada siapakah makna kehidupan itu diberikan? Hadiahkan untuk pribadi, ayah, ibu, anak, istri, teman atau orang-orang yang punya peran dalam kesuksesan kinerja kita. Bisa jadi, generasi penerus kita yang menggunakan momen perayaan kesuksesan ini sebagai titik tolak proyek hidup mereka di masa yang akan datang. Menjadikannya pelajaran penting, kegigihan menuju sukses, kerja keras demi cita-cita mulia, optimis menghadapi hidup, dan nilai-nilai lainnya sebagai bekal kehidupan. Kenapa hidup ini memerlukan bekal? Bekal adalah amunisi yang dimiliki tentara/ prajurit dalam medan pertempuran, amunisi tersebut menentukan survive tidaknya mereka mengarungi medan pertempuran. Apakah ada yang mampu selamat tanpa bekal? Jawabannya 1 dari 1000, artinya peluang sangat sedikit. Jadi, milikilah bekal yang cukup, bekal yang berkualitas, bekal yang membantu kita tidak sekedar survive namun memenangi pertempuran. Pertempuran hidup diri kita adalah dimulai sejak lahir hingga nafas terakhir. Maka merayakan momen keberhasilan merupakan pemompa semangat menuju pos kedua, pos ketiga, pos keempat, dan pos lainnya yang sudah menunggu dalam kehidupan kita.
Perayaan dalam momen ibadah juga banyak terjadi, momen perayaan yang terkait religiusitas suatu kaum/ pemeluk agama tertentu juga memiliki fungsi mengikat kedalam dan fungsi publikasi keluar. Misalnya perayaan idul fitri dan idul adha dalam agama Islam memiliki fungsi kedalam (umat muslim) dan fungsi keluar (syiar) kepada non muslim. Disinilah peranan celebration itu sangat berperan dan penting dilakukan secara regular (rutin dan berkala), setiap momen tertentu.
Dalam topik perayaan ini, kaitan dalam pembelajaran bahasa Inggris, yaitu pada aspek listening dan speaking. Listening (mendengarkan) untuk menguji seberapa jauh kepekaan kita terhadap kalimat, frase, kata, bahkan ekspresi dalam bahasa Inggris. Speaking (berbicara) berguna melatih pengucapan, intonasi, pronunciation, spelling, dan membiasakan bahasa sebagai alat komunikasi dengan praktek langsung. Berikut judul lagu "Eid Mubarak" milik Harris Jung. Saya sangat terkesan dengan artis muslim ini yang berdakwah melalui nasyid, bahasa Inggris masih menjadi bahasa dunia/ internasional, ketika berdakwah menggunakan bahasa tersebut peluang tersampaikan ke berbagai penjuru di dunia lebih besar dengan bahasa mayoritas.

"Eid Mubarak" Lyrics:-
by HARRIS JUNG

Yeah today when we all come together
Having fun making beautiful memories
Alhamdulillah, alhamdulillah (praise be to God)
Such a great day for everybody
Around the world, ooh
It's time to celebrate, oh yeah!

Chorus:
Chalo chalo sab Eid manayain 
Jashan manayain khushion se 
Ik dujay ko galay lagayain
Har ik ka dil jeet lain
Eid Mubarak bole sabko 
Khushian mil ker baant lain
(Let's all celebrate Eid with lots of happiness)
(Embrace each other and win each other's heart)
(Let's wish everyone a blessed Eid)
(Let’s spread all the joy together)

Feeling joy on this wonderful occasion
Sending peace and salutation
Alhamdulillah, alhamdulillah (praise be to God)
Such a great day for everybody
Around the world, ooh
It's time to celebrate, oh yeah!

CHORUS

Friends and families all joined together
Smiles and laughter all around us shining through
Let’s make this day a day to remember
Let the peace of Allah shower you

Wednesday, November 4, 2015

Rencanakan dengan cermat, Hindari kecerobohan

Planning your future, yups rencanakan masa depanmu sehingga kamu dapat meraih yang kamu nginkan. Merencanakan agenda adalah bagian ikhtiar agar agenda tersebut berjalan dengan sukses. Kadang kecerobohan itu mengikuti orang yang kurang dari segi persiapan, tanpa sebuah rencana yang jelas, tanpa sebuah misi yang jelas, tanpa tahapan yang detil. Apa jadinya kita bertindak secara ceroboh? Hal yang sudah sering terjadi adalah ceroboh atau teledor membawa dampak bawaan yaitu kegagalan yang tidak penting. Gagal itu boleh, namun jika gagal hanya karena tindakan kita yang ceroboh maka energi kita menjadi sia-sia, waktu terbuang percuma dan bahkan secara materi mengalami kerugian yang tidak sedikit. Apa jadinya jika ceroboh itu membawa dampak kepada orang yang jumlahnya sangat banyak? Maka kehancuran dan kegagalan total merusak bangunan dan tatanan kehidupan masyarakat itu. Inginkah kita maju? Jelas kita menginginkan masyarakat yang maju dan modern dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar etika dalam kehidupan, jauh dari kesan semrawut, tidak teratur, dan jauh dari kesan gegabah. 
Bagaimanakah hasil akhir dari sikap ceroboh? Yang jelas dampaknya tidak baik bagi perorangan dan kelompok. Segala cita-cita akan terganggu karena tindakan ceroboh. Berikut contoh cuplikan kecerobohan yang dilakukan oleh para minions;

Ada kebaikan dari sebuah planning terhadap suatu agenda, karena planning (rencana) menjadikan kita memiliki sikap teliti, penuh kesiapan, waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan, dan adanya sikap antisipatif tingkat tinggi, memiliki plan A, plan B, bahkan rencana cadangan lainnya. Perencanaan digunakan dalam segala aktivitas, dari per individu, kelompok, organisasi bahkan instansi formal pemerintah. Salah satu instansi yang mewajibkan pelakunya melakukan perencanaan adalah dalam instansi sekolah/ pendidikan, contohnya saya sendiri sebagai guru melakukan perencanaan pembelajaran yang dikenal dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp). 
Kebaikan yang ada dalam perencanaan ini mampu meminimalisir sikap ceroboh, bahkan memangkasnya hingga tidak tersisa. Sebuah misi yang besar harus direncanakan secara matang dan terstruktur. Misi besar orang hidup adalah survive secara materi, psikologis/ mental dan spiritual (ruhani). Survive secara materi artinya dia tidak kekurangan, tidak mengalami permasalahan dalam materi (kebutuhan perut, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan pokok lainnya). Survive secara mental yaitu dia bisa membebaskan pemikirannya dari kebodohan, ketertinggalan informasi, bahkan secara pengetahuan  dan sikap/perilaku yang menyimpang. Survive secara ruhani adalah orang itu mampu menjaga dirinya berperilaku sesuai dengan ajaran dari agamanya dan kelak survive dari ganasnya api neraka membara yang senantiasa membutuhkan bahan bakar, salah satu bahan bakarnya adalah manusia.
Rencanakan dengan cermat, agar terhindar dari sikap ceroboh, bahkan lebih dari sekedar menghindari kecerobohan namun tentunya agar kebiasaan melakukan perencanaan itu menjadi karakter diri kita. Orang yang telah siap berarti separuh dari kemenangan.
Disini saya memiliki contoh bentuk perencanaan dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun diterapkan selain dalam kelas, berikut contoh rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas X semester gasal:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 7)

Madrasah                    : MA HASBULLAH KARANGANYAR
Mata pelajaran            : BAHASA INGGRIS
Kelas/Semester           : X /I
Materi Pembelajaran   : DESKRIPSI
Alokasi Waktu            : 2 TP x 2JP

A.        Kompetensi Inti (KI)
  1. Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
  2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),  santun, responsif dan pro-aktif  dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
  4. Mengolah, menalar,  dan menyaji  dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu  menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.        Kompetensi Dasar
3.7  Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya
4.8    Menangkap makna dalam teks deskriptif, lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal.
4.9   Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.10  Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.
C.        Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan ke-1
1.1.1       menunjukan sikap peduli
3.7.1          menjelaskan  fungsi sosial teks deskriptif tentang orang
3.7.2          menjelaskan struktur teks deskriptif tentang orang
3.7.3          menjelaskan  fungsi sosial teks deskriptif tentang tempat wisata
3.7.4          menjelaskan struktur teks deskriptif tentang tempat wisata
3.7.5          menjelaskan  fungsi sosial teks deskriptif tentang bangunan bersejarah
3.7.6          menjelaskan struktur teks deskriptif tentang bangunan bersejarah terkenal
3.7.7          menjelaskan penggunaan kata sifat dalam teks deskriptif
3.7.8          menjelaskan penggunaan Simple Present tense
4.8.1          menggambarkan ciri-ciri seseorang secara lisan
menggambarkan ciri-ciri tempat wisata secara lisan
4.8.2          menggambarkan ciri-ciri bangunan bersejarah terkenal secara lisan
4.8.3          menuliskan ciri-ciri seseorang
4.8.4          menuliskan ciri-ciri tempat wisata
4.8.5          menuliskan ciri-ciri bangunan bersejarah terkenal
4.8.6          menulis karangan yang mengandung kata sifat dalam teks deskriptif
4.8.7      menulis kalimat simple present tense dalam teks deskriptif
Pertemuan ke-2
2.1.2          menunjukan sikap disiplin
2.1.3          menunjukan sikap tanggungjawab
4.9.1          mengurutkan kalimat untuk menggambarkan ciri-ciri seseorang
4.9.2          mengurutkan kalimat untuk menggambarkan ciri-ciri tempat wisata
4.9.3          mengurutkan kalimat untuk menggambarkan ciri-ciri bangunan bersejarah terkenal
4.9.4          menulis frase sifat untuk menggambarkan ciri-ciri seseorang
4.9.5          menulis frase sifat untuk menggambarkan ciri-ciri tempat wisata
4.9.6          menulis frase sifat untuk menggambarkan ciri-ciri bangunan bersejarah terkenal
4.9.7          menulis kalimat simple present tense dalam teks deskriptif
4.10.1          menulis teks deskriptif tentang seseorang
4.10.2          menulis teks deskriptif tentang tempat wisata
4.10.3          menulis teks deskriptif tentang bangunan sejarah terkenal
D. Deskripsi Materi Pembelajaran
1. Teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal.
2. Fungsi sosial 
Membanggakan, menjual, mengagumi, mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik, dsb.
3. Struktur text
(gagasan utama dan informasi rinci)
Menyebutkan nama orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan nama bagian-bagiannya yang dipilih untuk dideskripsikan
Menyebutkan sifat orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan nama bagian-bagiannya, dan 
Menyebutkan tindakan dari atau terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal dan nama bagian-bagiannya yang semuanya sesuai dengan fungsi sosial yang hendak dicapai.
4. Unsur kebahasaan
Kata benda yang terkait dengan orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, dengan atau tanpa a dan the, plural (-s), this, that, those, my, his, dst.
Kata sifat tentang orang, binatang, benda dalam kehidupan siswa di rumah, sekolah, dan sekitarnya, dengan atau tanpa kata keterangan quite, very, extremely, dst..
Kata kerja untuk menyatakan keadaan dan tindakan rutin dalam simple present tense.
Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal. Ucapan, tekanan kata, intonasi
Ejaan dan tanda baca
Tulisan tangan
5. Topik
Orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal relevan dengan kehidupan siswa sebagai remaja dan pelajar SMA, dengan memberikan keteladanan tentang perilaku santun, peduli, jujur, disiplin, percaya diri, kerjasama, cinta damai, dan bertanggung jawab.
E.  Tujuan Pembelajaran
            Pertemuan 1
1.   Dengan menggunakan beberapa tokoh/penyanyi dunia, tempat wisata, bangunan bersejerah terkenal peserta didik dapat mendeskripsikan ciri-ciri fisik secara rinci
2. Dengan menggunakan make a match, peserta dapat memasangkan ciri-ciri fisik tokoh/penyanyi dunia, tempat wisata, bangunan bersejarah terkenal dengan potongan kertas frase adjektif

3.      Dengan metode ceramah peserta didik dapat menjelaskan  rumus dan penggunaan simple present tense dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan 1
1.       Dengan menggunakan card sort, peserta didik dapat mengurutkan kalimat ciri-ciri seseorang, tempat wisata, dan bangunan bersejrah terkenal
2.       Dengan menggunakan gambar tokoh dunia, tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal peserta didik dapat mendeskripsikannya secara tertulis
F. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Card sort
Metode : Picture and picture dan tanya jawab
G.        Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: (2JP)
a.         Kegiatan Pendahuluan
1.       Senyum, sapa, salam
2.       Berdoa
3.       Mengecek kehadiran siswa
4.       Cerita motivasi
5.       Guru mengingatkan kembali kompetensi yang sudah dipelajari
 b.        Kegiatan Inti
1.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.       Menyajikan materi teks deskripsi sebagai pengantar
3.       Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar tokoh dunia
4.       Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian untuk menebak gambar tokoh dunia
5.       Guru menanyakan ciri-ciri fisik tokoh dunia yang ada dalam gambar
6.       Dari penyampaian ciri-ciri fisik dari gambar tokoh dunia tersebut guru memulai menanamkan konsep tentang teks deskripsi
7. Kesimpulan teks deskripsi
a.         Kegiatan Penutup
1.       Guru bersama peserta didik membuat rangkuman teks descriptif
2.       Guru bersama peserta didik melakukan refleksi proses pembelajaran teks deskripsi
3.       Guru melakukan tes formatif pengertian teks deskriptif
4.       Guru memberikan PR teks deskriptif
5.       Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya yaitu frase adjektif dan simple present tense
2. Pertemuan Kedua: (2JP)
a.         Kegiatan Pendahuluan
1.       Senyum, sapa, salam
2.       Berdoa
3.       Mengecek kehadiran siswa
4.       Cerita motivasi
5.       Guru mengingatkan kembali kompetensi tentang teks deskripsi yang sudah dipelajari
6.       Guru menyampaikan penilaian sikap disiplin dan tanggung jawab, 
b.        Kegiatan Inti
1)        Guru menyampaikan kompetensi kembali tentang frase sifat dan simple present tense.
2)        Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan yaitu frase sifat dengan card sort dan simple present tense
3)        Guru menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan yaitu, card sort
4)        Guru membagi card sort pada siswa secara acak
5)        Seluruh peserta didik memperhatikan card sort tentang dan mencari peserta didik yang memegang card sort dengan topik yang sama
6)        Peserta didik mencoba menyusun antara paragraf acak dengan gambar
7)        Guru membentuk kelompok untuk membuat teks deskripsi sesuai gambar yang didapat 
c.          Kegiatan Penutup
1.       Guru bersama peserta didik berdiskusi tentang hasil tulisan siswa
2.       Guru bersama peserta didik melakukan refleksi proses pembelajaran teks deskripsi
3.       Guru memberi tugas tidak terstruktur tentang teks deskripsi 
H.        Penilaian
Pertemuan 1
1.    Penilaian Sikap :
Teknik Penilaian : Observasi
Rubrik/Instrumen : Lampiran A
2.    Penilaian Pengetahuan : Indikator 3.7.1. s.d. 3.7.8
Teknik Penilaian : Tertulis
Instrumen : Lampiran B
3.    Penilaian ketrampilan : 4.8.1 s.d. 4.8.7
Teknik penilaian: unjuk kerja
Lampiran: C
 Pertemuan 2
1.    Penilaian Sikap : disiplin dan tanggung jawab
Teknik Penilaian : Observasi
Rubrik/Instrumen : Lampiran D
2.    Penilaian Pengetahuan :  tidak ada
Teknik Penilaian : Tidak ada
Instrumen : -
3.    Penilaian Keterampilan : 4.8.1 s.d. 4.10.1
Teknik penilaian: unjuk kerja
Instrumen: lampiran E 
I.        Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media/alat : card sort paragraf acak, power point
Bahan      : -
Sumber Belajar    :
Kemendikbud, 2013, Bahasa Inggris X Buku Siswa, Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud, 2013, Bahasa Inggris X Buku Guru, Jakarta : Kemendikbud.