Monday, September 26, 2016

Jalan-jalan, Tadabur Alam, Pikiran fresh...

Otak dan Pikiran yang aktif bekerja artinya nonstop berpikir, berpikir dan berpikir terus membutuhkan jeda dan rehat. Rehatnya pikiran bagi muslim yang taat bisa dengan shalat atau ketika berdzikir. Bisa juga dengan mentadaburi alam, mengagungkan asma Allah swt dengan mengagumi ciptaan-Nya termasuk alam semesta ini. Bumi dan seisinya serta jagat raya telah diciptakan Allah swt tentunya dengan maksud dan tujuan tertentu. Salah satu bentuk ciptaanNya adalah manusia, dengan tujuan penciptaan agar manusia itu tunduk dan beribadah pada Allah swt. Gunung, pohon, sungai dan lautan, dan fenomena alam lainnya memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Nah, kita bisa langsung mengagumi kebesaran Allah swt ketika kita tadabur alam bahkan ini sekaligus sebagai perenungan bagi kita sebagai manusia bahwasanya manusia itu sangat lemah dan kecil ketika dibandingkan dengan ciptaan Allah swt apalagi keberadaannya dibandingkan dengan alam semesta antara lain planet, gugusan bintang (galaksi, sungguh di luar jangkauan manusia. Maka kesombongan itu tidak pantas manusia miliki karena pada dasarnya tidak ada yang bisa disombongkan dari diri kita.
Jalan-jalan dengan tujuan untuk  memuji kebesaran Allah swt mampu meningkatkan iman dan menambahkan kedekatan kita pada sang Khaliq, sebaliknya jika jalan-jalan tersebut justru mengundang kemaksiatan misalnya saja hang-out di mall, nongkrong di pinggir jalan bahkan jalan berduaan untuk hal-hal mesum maka hal tersebut dapat menurunkan adzab dan laknat.
Ada 2 faktor dari tadabur alam yang paling tidak kita ingat agar selayaknya kegiatan ini membawa kebermanfaatan yaitu: hal pertama berupa tindakan menghindari yang sia-sia dari kegiatan jalan-jalan tersebut. Yang kedua adalah lebih cenderung untuk memberikan nuansa fresh pada pikiran kita setelah penat bekerja ataupun terlalu berat memikirkan urusan duniawi. Sehingga jikalau kedua hal ini mampu kita jaga dan pegang maka sedikit banyak agenda jalan-jalan kita memberi dampak positif untuk menguatkan dan mampu memberi kekuatan kembali untuk melanjutkan agenda ataupun pekerjaan.
Banyak destinasi (objek) yang layak dikunjungi dalam agenda tadabur alam kita. Kita sisihkan (buang jauh-jauh) tempat yang terlalu bising dan ramai apalagi memiliki tingkat polusi yang tinggi. Sehingga untuk tadabur alam alangkah baiknya jika tujuannya adalah kawasan yang masih alami belum terlalu banyak tersentuh modernitas dan teknologi karena tujuannya untuk menguatkan dan menyegarkan. Daerah pegunungan, kebun teh, pantai pasir putih yang sunyi, susur sungai dengan perahu kecil, danau yang airnya jernih, perkebunan agrobisnis semisal kebun apel, kebun mangga, kebun jeruk dan lainnya, hingga tempat pemancingan yang benar-benar alami. Nuansa seperti inilah yang mampu mendekatkan kita dengan alam. Apalagi jika pembaca suka sedikit tantangan yaitu dataran tinggi, puncak gunung yang aman, daerah pedesaan dan daerah pedalaman dengan jalur tracking jalan kaki maupun kendaraan off-road, pastilah sungguh mengasyikan.
Kembali kepada tujuan awal dari tadabur alam ini yang pada hakekatnya keindahan alam semesta tersebut ada yang menciptakan yaitu dzat yang Maha Indah, Allah swt. Perbanyaklah memuji keagunganNya, berdzikir dengan bertasbih, tahmid, merenungkan segala ciptaanNya, ayat kauliyah dan kauniyah. Dan sebagai insan sejati artinya manusia yang berakal dan memiliki kehendak serta nafsu, maka gunakanlah kelebihan itu untuk melakukan penjagaan alam terkait dengan interaksi kita yaitu manusia dengan lingkungan ataupun daerah yang kita tinggali. Tidak berbuat semena-mena dengan kehendak atau semau kita, merusak alam, membuang sampah sembarangan, membuat kerusakan dengan partisipasi dalam polusi air, udara serta tanah, bahkan mengambil sumber daya alam tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar. Jika alam ini rusak dan semakin parah maka yang sejatinya dirugikan adalah manusia itu sendiri. Telah jelas dalam Al Quran disebutkan bahwa telah nampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan manusia, yaitu QS Ar Rum ayat 41, yang artinya:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Inilah keren dan canggihnya  Al Quran bahwa apa yang disebutkan didalamnya adalah sungguh-sungguh terjadi dan benar, karena memang datangnya dari sisi Allah swt. Apakah sebagian dari manusia tidak mengimani ayat-ayat Nya? Sungguh suatu kerugian besar jika hal tersebut terjadi. Oke, sobat semua mari mentadaburi ayat-ayat Allah swt  baik itu ayat kauniyah (segala sesuatu yang ada dalam alam semesta) maupun ayat kauliyah (yaitu ayat-ayat dalam Al Quran). Ayo terus perbaiki amal, mendekatlah pada Allah swt, semoga kita dipermudah dalam jalan menuju taqwa pada-Nya..
Text yang berisi tentang peristiwa pada masa lalu dan waktunya jelas artinya terjadinya itu disebutkan kapan apakah minggu lalu, bulan lalu ataupun tahun yang lalu maka bisa dipastikan teks tersebut berbentuk teks recount. kemudian ciri lainnya adalah teks recount ini terkadang melibatkan si penanya (the writer) dalam bercerita ataupun memmaprkan peristiwa dan kegiatan yang telah dilakukannya, misalnya kegiatan liburan, kegiatan jalan-jalan, kegiatan mancing, mendaki, dll. Berikut contoh teks recount materi kelas VIII SMP/MTs;
text 1
Last week, my family and I had a picnic. We went to Pangandaran Beach. We went there by bus. We left at six in the morning and arrived at 09.00 a.m.
At the beach, we did many activities. We walked along the seashore, rode a cart, played water and sand. Actually we also wanted to swim but the lifeguard didn’t allow us.
We were not the only family who went to the beach. There were so many domestic tourists nor foreign tourists went there. At the beach, we also watched some foreign tourist’s activities. Some tourists laid on the beach, while other had massage and rode carts.
When we felt tired, we took a rest to have some meal and drinks. At one o’clock, we went home. It was tiring but we were happy.
1.       who went to Pangandaran beach?
a. the writer
b. the writer family
c. the writer and the writer's family
d. the people
2.       When did they go to Pangandaran beach?
a. yesterday
b. last month
c. last year
d. last week
3.       How did they go there?
a. by train
b. by bus
c. by car
d. by motorcycle
4.       What time did they go there?
a. at 6
b. at 7
c. at 8
d. at 9
5.       What time did they arrive at the beach?
a. at 6
b. at 7
c. at 8
d. at 9
6.       At the beach, they did the following activities, except..
a. riding a cart
b. walking along the cat
c. player water and sand
d. swimming
7.       The following are the activities done by foreign tourists, except...
a. laying on the beach
b. walking along the seashore
c. massaging
d. playing cards

8.       Were they the only family who went to the beach?
a. yes, they were
b. no, they weren't
c. yes, they did
d. no, they didn't
text 2
What should you do when you are lost at an airport or other public places? You have to remember the following things.
Try to stay calm. Do not be panic. Stop and look around. Do you know where you should go? If so, look for signs to show you how to get there.
If you don’t know where to go, look for a booth marked “information.” The officers in the booth may wear uniforms or badges. Their job is to help people with problems.
So, if you get lost, don’t be scared. You have to think what you should do. Keep this in your mind and you will be all right.
9.       When you are lost, you have to...
a. panic
b. stay calm
c. be scared
d. run away
10.       When you are lost, you have to go to...
a. the toilet
b. the cashier
c. the information booth
d. the security

No comments:

Post a Comment